Kamis, 11 Februari 2010
Lensa Kacamata
Kacamata yang banyak kita jumpai di toko kacamata hampir semua masih berupa frame atau rangkanya saja, jadi belum ada lensa atau ukurannya, karena harus di sesuaikan dengan resep kacamata dari hasil pengukuran refraksi oleh RO atau Dokter mata.
Nah untuk lensanya perlu di perhatikan tentang berbagai hal berikut
LENSA KACAMATA YANG BAIK, Mempunyai 3 unsur mendasar :
1. Hasil ketajaman penglihatan
Dibutuhkan : bahan, design dan pelapisan lensa yang baik
2. Segi Kosmetis
Lensa terlihat tipis dan jernih
3. Kenyamanan Pemakai
Lensa ringan dan tidak ada distorsi
Untuk mencapai 3 unsur tesebut, maka lensa dapat dilihat dalam 2 hal, yaitu :
• Parameter Optis, meliputi :
a. Index Bias ( n )
Merupakan perbandingan antara kecepatan cahaya diruang hampa dengan kecepatan cahaya pada media tertentu. N = C/ V. Jika cahaya datang melalui 2 media yang berbeda index biasnya, maka akan terjadi PEMBIASAN / REFRAKSI, dan sebagian kecil akan dipantulkan. Makin besar perbedaan index bias antara kedua media, makin besar sudut refleksinya dan persentasi cahaya yang dipantulkan. Index bias berbanding terbalik dengan tebal tengah lensa. Jadi makin tinggi index bias suatu lensa, maka makin tipis lensa tersebut dapat dibuat.
b. Daya Dispersif
Bahan optis yang membiaskan warna ungu sampai merah dengan sudut – sudut yang banyak berbeda, disebut bahan yang mempunyai KEKUATAN DISPERSIF BESAR NILAI ABBE KECIL . Akibat yang dihasilkan dari penguraian warna cahaya tersebut adalah adanya ABERASI WARNA., yang berpengaruh terhadap ketajaman OBYEK.
ABERASI WARNA ADALAH FUNGSI TERBALIK DARI NILAI ABBE.
CATATAN :
Lensa yang baik harus mempunyai nilai abbe yang besar
Bahan optis,nilai abbe > angka 50 adalah baik
Bahan optis,nilai abbe angka 40 – 50 adalah cukup
Bahan optis,nilai abbe < angka 40 adalah kurang baik
c. Kejernihan
Bahan lensa harus jernih dan tidak berwarna, seperti krystal atau air murni. Standart yang dipakai untuk menentukan kejernihan secara international adalah HAZE VALUE ( HARGA KABUT ).
Haze adalah partikel – partikel yang kecil, bisa saja kotoran, debu, gelembung udara atau pigment untuk menyerap cahaya ultra violet, yang sengaja dicampurkan didalam bahan lensa.
Partikel – partikel tersebut dianggap menghambat cahaya, jika tersebar dengan sudut lebih besar dari 2.5 derajat. BAHAN YANG BAIK, HAZE VALUE LEBIH RENDAH DARI 1%
d. Warna Lensa
Sebagai patokan warna lensa yang baik / tidak baik, untuk penilaiannya dipakai standart international, yaitu : YELLOWNESS INDEX ( YI ).
Derajat kekuningan didasarkan pada deviasi dari putihnya warna air kearah kuning, dengan perhitungan panjang gelombang 570 – 580 nm.
Jika YI = 0 , artinya sempurna
Jika YI > 0 , berarti kuning ( dipengaruhi index bias )
Jika YI < 0 , berarti warna lensa kebiru – biruan
Hampir semua lensa plastik kalau terkena sinar matahari terus menerus atau disimpan lama akan berubah warnanya menjadi KUNING.
• Parameter Fisis, meliputi :
a. Berat Jenis
Merupakan besaran yang akan menentukan berat suatu lensa. Semakin rendah berat jenis suatu bahan lensa, semakin ringan beratnya.
b. Bahan Lensa Harus Kuat dan Ringan
Maksudnya adalah kuat terhadap benturan, tidak mudah pecah, sehingga aman bagi pemakai, sedangkan ringan tujuannya untuk kenyaman pemakai. Saat mau memilih lensa ada alternatif Kaca/Glass atau plastik? Semua ada plus minusnya, untuk itu berikut keuntungan dan kerugiannya
Keuntungan lensa plastik dibanding lensa gelas :
• 40 % lebih ringan
• Tidak mudah pecah, sehingga aman dipakai
• Dapat diberi warna
• Tidak mudah berembun
• Tersedia diameter lebih besar untuk kacamata yang besar
• Tersedia lensa Aspheris untuk power plus tinggi, ringan dan tipis.
Kerugian lensa plastik dibanding lensa gelas :
• Karena material tidak sekeras gelas, maka resiko tergores lebih besar kemungkinannya
• Dengan perbandingan perbedaan indek bias, maka lensa plastik masih lebih tebal dibandingkan dengan lensa gelas ( Power sama ).
Indek bias lensa gelas standart yang dipakai adalah CROWN GLASS ( 1.523 )
Indek bias sesuai bahan :
1. Barium Glass ……………………………… n = 1.600
2. High Lite ( Scoot ) …………………… n = 1.701
3. Ultra Index ………………………………. n = 1.806
Indek bias lensa plastik standart yang dipakai adalah CR 39 ( 1.4 dan 1.5 )
Indek bias sesuai bahan :
1. Polycarbonate ………………………….. n = 1.586
2. Hyper Index ………………. n = 1.610
3. Super HI Index ……………………… n = 1.67
Dan ada lensa baru yang mempunyai index yang lebih tinggi dari di atas, sehingga lensa bisa di buat lebih tipis.
Semenjak bahan polycarbonate dilepas ke pasaran untuk aplikasi lensa opthalmik pasca tahun 1970-an, sambutannya begitu menggembirakan. Berkat daya tahan terhadap benturan dan radiasi ultra-violetnya, bahan ini menjadi standar pembuatan lensa opthalmik untuk tujuan keselamatan, keamanan dan kacamata anak-anak.
Namun ‘tak ada gading yang tak retak’, seiring waktu berjalan ternyata lensa ini pun mempunyai sejumlah kelemahan, diantaranya : aberasi kromatisnya cukup besar karena abbe value-nya kecil, muncul retak-retak di sekitar lubang lensa (seperti sarang laba-laba) pada saat edging untuk frame rimless/bor , mudah rusak oleh cairan kimia seperti aseton, dan lain-lain. Tentu saja hal ini mengurangi kualitas optik dan penampilan lensa polycarb secara keseluruhan.
Sampai akhirnya di tahun 2001, kembali sebuah perusahaan raksasa pembuat lensa opthalmik ,PPG Industries, memanfaatkan penemuan monomer terbaru yang bernama Trivex untuk memenuhi kebutuhan pengguna kacamata selain polycarb. Dinamakan Trivex mengingat ada 3 fitur unggulan dari bahan ini yaitu keunggulan kualitas optikalnya, super-ringan dan super-kuat di kelasnya.
Lalu apa perbedaan antara lensa Polycarb dan Trivex? Agar lebih mudah dan jelas, mari kita perhatikan tabel perbandingan kedua lensa tersebut berdasarkan parameter lensa opthalmik di bawah ini :
POLYCARBONATE TRIVEX
Monomer Urethane Urethane-based pre-polymer
Proses pembuatan Thermoplastic Kombinasi thermoset-plastic
Indeks bias 1.589 1.53
ABBE value 29 – 30 43 – 45
Tensile strength/daya regang 44.9 kgf 61.2 kgf
Density/bobot lensa di udara 1.20 g/cm3 1.11 g/cm3
Transmisi cahaya 90.1% 91.4%
Daya tahan thd cairan kimia (aseton) Sensitif Tidak mudah terpengaruh
Drop ball test/impact strength 18x pecah 18x retak
UV cutoff 385 nm 380 nm
Bahan lensa Trivex dipasarkan dengan nama Phoenix dan Trilogy. Phoenix adalah merek dagang yang dikeluarkan oleh Hoya Lens, sedangkan Trilogy oleh Younger Optic.
Singkat kata, kedua bahan ini, yaitu polycarbonate dan trivex, adalah pilihan terbaik bagi pengguna kacamata yang sadar akan fungsi keselamatan selain kosmetik serta kacamata koreksi. Prioritas pilihan tentu tergantung dari kebutuhan pemakainya.
Di tulis asli oleh sdr. Anggoro (dari berbagai sumber)
Merawat Softlens
Memakai dan melepaskan lensa kontak anda
Bila anda pertama kali memakai lensa kontak, pemeriksa mata anda akan memperagakan kepada anda bagaimana memasang lensa kontak, lalu anda harus mempraktekanya sebentar, jangan gugup jika anda mendapat kesulitan pada waktu pertama – tama mencoba memakai sendiri lensa kontak. Anda akan menguasai dalam waktu yang singkat. Berikut ini merupakan petunjuk pemakaian lensa lensa kontak.
Cara memasang lensa kontak.
* cuci tangan anda dengan sabun lembut.
* Pastikan sudah bebas dari lotion, deodoran, atau parfum yang bisa merusak lensa anda atau membuatnya tidk nyaman.
* Keringkan tangan anda seluruhnya, lensa lunak bisa mendatar jika jari anda basah.
* Jika anda mengerjakanya dekat bak cuci, tutup pembuanganya.
* Keluarkan satu lensa dari tempatnya.
* Periksa lensa dengan teliti untuk memastikan terhindar dari sobek, endapan, atau kotoran.
* Jika anda melihat keganjilan, letakan lensa pada ujung jari telunjuk anda dengan lengkungan menghadap ke atas.
* Untuk memasang lensa kontak lunak, tarik kebawah kelopak mata dengan jari tengah anda.
* Mata melihat keatas hingga bagian putih mata anda terlihat.
* Letakan lensa kontak perlahan pada bagian putih mata anda.
* Jauhkan jari anda dan biarkan lensa didalam kelopak mata.
* Kedipkan mata, dan lensa akan menuju kornea mata anda dengan sendirinya.
Cara melepas lensa kontak.
* Cuci tangan anda.
* Keringkan seluruh tangan anda.
* Jika mata anda kering, sebelum anda melepaskanya teteskan mata anda dengan cairan lensa lubricant.
* Gerakan lensa kebawah menuju bagian putih anda dengan jari.Tekan lensa dengan lembut dengan ibu jari dan telunjuk, dan angkat arahkan keluar dari mata anda.
Menyimpan lensa Kontak.
* Letakan lensa kontak ditelapak tangan lalu beri 2 sampai 3 tetes solution ( cairan pemebrsih khusus lensa kontak ), kemudian gosok dengan ujung jari telunjuk (searah) Bilas lensa kontak tersebut dengan solution.
* Rendam lensa kontak pada tempat lensa kontak dengan solution sesuai dengan aturan yang dianjurkan produsen solution atau praktisi optik anda.
* Jika lensa kontak ingin digunakan bilas terlebih dahulu,lalu bersihkan tempat lensa dengan solution setelah itu keringkan.
* Setelah pemakain 2 minggu rendam lensa kontak dengan menggunakan tablet sesuai dengan ketentuan yang dianjurkan, hal ini berguna untuk membersihkan deposit protein yang sulit dibersihkan
Sumber : Exoticon, A. Kasoem
Bila anda pertama kali memakai lensa kontak, pemeriksa mata anda akan memperagakan kepada anda bagaimana memasang lensa kontak, lalu anda harus mempraktekanya sebentar, jangan gugup jika anda mendapat kesulitan pada waktu pertama – tama mencoba memakai sendiri lensa kontak. Anda akan menguasai dalam waktu yang singkat. Berikut ini merupakan petunjuk pemakaian lensa lensa kontak.
Cara memasang lensa kontak.
* cuci tangan anda dengan sabun lembut.
* Pastikan sudah bebas dari lotion, deodoran, atau parfum yang bisa merusak lensa anda atau membuatnya tidk nyaman.
* Keringkan tangan anda seluruhnya, lensa lunak bisa mendatar jika jari anda basah.
* Jika anda mengerjakanya dekat bak cuci, tutup pembuanganya.
* Keluarkan satu lensa dari tempatnya.
* Periksa lensa dengan teliti untuk memastikan terhindar dari sobek, endapan, atau kotoran.
* Jika anda melihat keganjilan, letakan lensa pada ujung jari telunjuk anda dengan lengkungan menghadap ke atas.
* Untuk memasang lensa kontak lunak, tarik kebawah kelopak mata dengan jari tengah anda.
* Mata melihat keatas hingga bagian putih mata anda terlihat.
* Letakan lensa kontak perlahan pada bagian putih mata anda.
* Jauhkan jari anda dan biarkan lensa didalam kelopak mata.
* Kedipkan mata, dan lensa akan menuju kornea mata anda dengan sendirinya.
Cara melepas lensa kontak.
* Cuci tangan anda.
* Keringkan seluruh tangan anda.
* Jika mata anda kering, sebelum anda melepaskanya teteskan mata anda dengan cairan lensa lubricant.
* Gerakan lensa kebawah menuju bagian putih anda dengan jari.Tekan lensa dengan lembut dengan ibu jari dan telunjuk, dan angkat arahkan keluar dari mata anda.
Menyimpan lensa Kontak.
* Letakan lensa kontak ditelapak tangan lalu beri 2 sampai 3 tetes solution ( cairan pemebrsih khusus lensa kontak ), kemudian gosok dengan ujung jari telunjuk (searah) Bilas lensa kontak tersebut dengan solution.
* Rendam lensa kontak pada tempat lensa kontak dengan solution sesuai dengan aturan yang dianjurkan produsen solution atau praktisi optik anda.
* Jika lensa kontak ingin digunakan bilas terlebih dahulu,lalu bersihkan tempat lensa dengan solution setelah itu keringkan.
* Setelah pemakain 2 minggu rendam lensa kontak dengan menggunakan tablet sesuai dengan ketentuan yang dianjurkan, hal ini berguna untuk membersihkan deposit protein yang sulit dibersihkan
Sumber : Exoticon, A. Kasoem
Rabu, 03 Februari 2010
Apakah Katarak itu...?
Katarak adalah setiap keadaan kekeruhan pada lensa yang dapat terjadi akibat penambahan cairan di lensa, pemecahan protein lensa, atau kedua-duanya.
Katarak merupakan penyebab kebutaan utama yang dapat diobati di dunia pada saat ini. Sebagian besar katarak timbul pada usia tua sebagai akibat pajanan terus menerus terhadap pengaruh lingkungan dan pengaruh lainnya seperti merokok, radiasi ultraviolet, dan peningkatan kadar gula darah. Katarak ini disebut sebagai katarak senilis (katarak terkait usia). Sejumlah kecil berhubungan dengan penyakit mata (glaukoma, ablasi, retinitis pigmentosa, trauma, uveitis, miopia tinggi, pengobatan tetes mata steroid, tumor intraokular) atau penyakit sistemik spesifik (diabetes, galaktosemia, hipokalsemia, steroid atau klorpromazin sistemik, rubela kongenital, distrofi miotonik, dermatitis atopik, sindrom Down, katarak turunan, radiasi sinar X).
Secara garis besar jenis-jenis katarak adalah :
* Katarak Senilis (Ketuaan), yaitu katarak yang timbul setelah umur 40 tahun, proses pasti belum diketahui, diduga karena ketuaan.
* Katarak Kongenital, yaitu katarak yang timbul sejak dalam kandungan atau timbul setelah dilahirkan, umumnya disebabkan karena adanya infeksi, dan kelainan metabolisme pada saat pembentukan janin. Katarak Kongenital yang sering timbul karena infeksi saat ibu mengandung, terutama pada kehamilan 3 bulan pertama.
* Katarak Traumatika, yaitu katarak yang dapat menyerang semua umur, biasanya karena pasca trauma baik tajam maupun tumpul pada mata terutama mengenai lensa.
* Katarak Komplikata, adalah katarak yang timbul pasca infeksi mata.
Pasien dengan katarak mengeluh penglihatan seperti berasap dan tajam penglihatan menurun. Secara umum, penurunan tajam penglihatan berhubungan langsung dengan kepadatan katarak.
Epidemiologi
Penelitian-penelitian di Amerika Serikat mengidentifikasi adanya katarak pada sekitar 10% orang, dan angka kejadian ini meningkat hingga sekitar 50% untuk mereka yang berusia antara 65 sampai 74 tahun, dan hingga sekitar 70% untuk mereka yang berusia lebih dari 75 tahun.
Sperduto dan Hiller menyatakan bahwa katarak ditemukan lebih sering pada wanita dibanding pria. Pada penelitian lain oleh Nishikori dan Yamomoto, rasio pria dan wanita adalah 1:8 dengan dominasi pasien wanita yang berusia lebih dari 65 tahun dan menjalani operasi katarak.
Gejala dan Tanda
Gejala utama yang dijumpai adalah penglihatan berkabut dan penglihatan yang semakin kabur. Pada gejala awal dapat terjadi penglihatan jauh kabur sedangkan penglihatan dekat sedikit membaik dibandingkan sebelumnya (second sight). Bila kualitas lensa memburuk atau terjadi kelelahan maka second sight ini akan menghilang. Gejala lain yang dijumpai pada katarak senilis adalah penigkatan rasa silau (glare). Pada lensa mata penderita katarak akan tampak bayangan putih. Selain itu dapat pula terjadi pandangan ganda, rabun senja dan terkadang membutuhkan cahaya yang lebih terang untuk membaca.
Pemeriksaan
Pada pasien katarak, dapat dilakukan pemeriksaan tajam penglihatan. Tajam penglihatan biasanya akan sangat berkurang.
Tata laksana
Satu-satunya terapi untuk pasien katarak adalah bedah katarak dimana lensa diangkat dari mata (ekstraksi lensa) dengan prosedur intrakapsular atau ekstrakapsular :
* Ekstraksi intrakapsular (ICCE). Tehnik ini jarang dilakukan lagi sekarang.
* Ekstraksi ekstrakapsular (ECCE). Pada tehnik ini, bagian depan kapsul dipotong dan diangkat, lensa dibuang dari mata, sehingga menyisakan kapsul bagian belakang. Lensa intraokuler buatan dapat dimasukkan ke dalam kapsul tersebut. Kejadian komplikasi setelah operasi lebih kecil kalau kapsul bagian belakang utuh.
* Fakofragmentasi dan fakoemulsifikasi. Merupakan teknik ekstrakapsular yang menggunakan getaran-getaran ultrasonik untuk mengangkat lensa melalui irisan yang kecil (2-5 mm), sehingga mempermudah penyembuhan luka pasca-operasi. Teknik ini kurang efektif pada katarak yang padat.
Pemilihan teknik operasi ini tergantung kekerasan lensa mata. Setelah lensa katarak diambil, penderita hanya dapat menghitung jari pada jarak 1 meter, kecuali penderita diganti lensanya.
Penggantian lensa ada dua cara yaitu:
* Penderita setelah dioperasi diberi kacamata atau lensa kontak positif kurang lebih 10 dioptri.
* Penderita dipasang lensa tanam bersamaan waktu dilakukan operasi, keuntungannya adalah penderita setelah operasi penderita langsung dapat melihat jelas, tidak perlu memakai kacamata sangat tebal, lapang pandang penderita tetap luas dan distorsi sinar dapat dihilangkan.
Katarak biasanya berkembang lambat selama beberapa tahun dan pasien mungkin meninggal sebelum diperlukan pembedahan. Apabila diperlukan pembedahan maka pengangkatan lensa akan memperbaiki ketajaman penglihatan pada >90% kasus. Sisanya mungkin telah mengalami kerusakan retina atau mengalami penyulit pasca bedah serius misalnya glaukoma, ablasio retina, atau infeksi yang mengambat pemulihan daya pandang. Adanya lensa intraokular dan lensa kontak kornea menyebabkan penyesuaian penglihatan setelah operasi katarak menjadi lebih mudah dibandingkan sewaktu hanya tersedia kacamata katarak yang tebal.
Apakah Glaukoma itu..?
Glaukoma adalah kerusakan penglihatan yang biasanya disebabkan oleh meningkatnya tekanan bola mata. Meningkatnya tekanan di dalam bola mata ini disebabkan oleh ketidak-seimbangan antara produksi dan pembuangan cairan dalam bola mata, sehingga merusak jaringan-jaringan syaraf halus yang ada di retina dan di belakang bola mata.
Glaukoma adalah penyebab kebutaan kedua terbesar di dunia setelah katarak. Diperkirakan 66 juta penduduk dunia sampai tahun 2010 akan menderita gangguan penglihatan karena glaukoma. Kebutaan karena glaukoma tidak bisa disembuhkan, tetapi pada kebanyakan kasus glaukoma dapat dikendalikan.
Glaukoma disebut sebagai 'pencuri penglihatan' karena sering berkembang tanpa gejala yang nyata. Penderita glaukoma sering tidak menyadari adanya gangguan penglihatan sampai terjadi kerusakan penglihatan yang sudah lanjut. Diperkirakan 50% penderita glaukoma tidak menyadari mereka menderita penyakit tersebut.
Karena kerusakan yang disebabkan oleh glaukoma tidak dapat diperbaiki, maka deteksi, diagnosa dan penanganan harus dilakukan sedini mungkin.
Untuk keterangan lebih lanjut hubungi dokter spesialis mata Anda.
Faktor Resiko GLAUKOMA
Glaukoma bisa menyerang siapa saja. Deteksi dan penanganan dini adalah jalan satu-satunya untuk menghindari kerusakan penglihatan serius akibat glaukoma. Bagi Anda yang beresiko tinggi disarankan untuk memeriksakan mata Anda secara teratur sejak usia 35 tahun.
Faktor resiko:
1. Riwayat glaukoma di dalam keluarga.
2. Tekanan bola mata tinggi
3. Miopia (rabun jauh)
4. Diabetes (kencing manis)
5. Hipertensi (tekanan darah tinggi)
6. Migrain atau penyempitan pembuluh darah otak (sirkulasi buruk)
7. Kecelakaan/operasi pada mata sebelumnya
8. Menggunakan steroid (cortisone) dalam jangka waktu lama
9. Lebih dari 45 tahun
Untuk keterangan lebih lanjut hubungi dokter spesialis mata Anda.
Jenis-jenis GLAUKOMA
Primary Open-Angle Glaucoma
GLAUKOMA Sudut-Terbuka Primer
Glaukoma Sudut-Terbuka Primer adalah tipe yang yang paling umum dijumpai. Glaukoma jenis ini bersifat turunan, sehingga resiko tinggi bila ada riwayat dalam keluarga. Biasanya terjadi pada usia dewasa dan berkembang perlahan-lahan selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun. Seringkali tidak ada gejala sampai terjadi kerusakan berat dari syaraf optik dan penglihatan terpengaruh secara permanen. Pemeriksaan mata teratur sangatlah penting untuk deteksi dan penanganan dini.
Glaukoma Sudut-Terbuka Primer biasanya membutuhkan pengobatan seumur hidup untuk menurunkan tekanan dalam mata dan mencegah kerusakan lebih lanjut.
Acute Angle-Closure Glaucoma
GLAUKOMA Sudut-Tertutup Akut
Glaukoma Sudut-Tertutup Akut lebih sering ditemukan karena keluhannya yang mengganggu. Gejalanya adalah sakit mata hebat, pandangan kabur dan terlihat warna-warna di sekeliling cahaya. Beberapa pasien bahkan mual dan muntah-muntah.
Glaukoma Sudut-Tertutup Akut termasuk yang sangat serius dan dapat mengakibatkan kebutaan dalam waktu yang singkat. Bila Anda merasakan gejala-gejala tersebut segera hubungi dokter spesialis mata Anda.
Secondary GLAUCOMA
GLAUKOMA Sekunder
Glaukoma Sekunder disebabkan oleh kondisi lain seperti katarak, diabetes, trauma, arthritis maupun operasi mata sebelumnya. Obat tetes mata atau tablet yang mengandung steroid juga dapat meningkatkan tekanan pada mata. Karena itu tekanan pada mata harus diukur teratur bila sedang menggunakan obat-obatan tersebut
Congenital GLAUCOMA
GLAUKOMA Kongenital
Glaukoma Kongenital ditemukan pada saat kelahiran atau segera setelah kelahiran, biasanya disebabkan oleh sistem saluran pembuangan cairan di dalam mata tidak berfungsi dengan baik. Akibatnya tekanan bola mata meningkat terus dan menyebabkan pembesaran mata bayi, bagian depan mata berair dan berkabut dan peka terhadap cahaya.
Deteksi & Diagnosa GLAUKOMA
Pemeriksaan mata secara teratur dan deteksi dini adalah cara terbaik untuk mencegah kerusakan penglihatan akibat glaukoma. Riwayat penyakit Anda akan diteliti dokter spesialis mata Anda untuk mencari faktor resiko glaukoma. Sebuah alat khusus yang disebut Tonometer digunakan untuk mengukur tekanan pada mata.
Pemeriksaan LAPANG PANDANG
Pemeriksaan lapang penglihatan atau Perimetry bertujuan untuk melihat luasnya kerusakan syaraf mata. Selama pemeriksaan ini Anda akan diminta untuk melihat suatu titik di tengah layar dan menekan tombol ketika Anda melihat munculnya titik-titik cahaya di sekitar layar.
Foto syaraf optik yang baik dapat membantu dokter mata Anda melihat hal-hal detil pada syaraf optik Anda dan sekaligus mendokumentasikan perubahan/perkembangan pada syaraf optik Anda dari waktu ke waktu.
Penanganan GLAUKOMA
Meskipun belum ada cara untuk memperbaiki kerusakan penglihatan yang terjadi akibat glaukoma, pada kebanyakan kasus glaukoma dapat dikendalikan.
Glaukoma dapat ditangani dengan obat tetes mata, tablet, tindakan laser atau operasi yang bertujuan untuk menurunkan/menstabilkan tekanan bola mata dan mencegah kerusakan penglihatan lebih lanjut. Semakin dini deteksi glaukoma maka akan semakin besar tingkat kesuksesan pencegahan kerusakan penglihatan.
Obat Tetes Mata
Obat tetes mata glaukoma adalah bentuk penanganan yang paling umum dan paling awal diberikan oleh dokter mata Anda. Obat tetes mata glaukoma harus digunakan sesuai dengan petunjuk dokter.
Dokter mata Anda akan merekomendasikan obat tetes mata glaukoma yang paling sesuai untuk Anda dan memonitor kondisi mata Anda. Ada kalanya dokter mata Anda perlu mengganti jenis maupun dosis obat tetes glaukoma sesuai dengan perkembangan kondisi mata Anda.
Laser Trabeculoplasty (LTP)
Laser Trabeculoplasty (LTP) adalah prosedur laser yang biasanya digunakan untuk menangani glaukoma sudut-terbuka. Ada kalanya Anda tetap perlu melanjutkan penggunaan obat tetes mata glaukoma sesudah Laser Trabeculoplasty.
Operasi Filtrasi Mata (Trabeculectomy)
Bila obat-obatan atau prosedur laser tidak dapat mengendalikan tekanan pada mata Anda, maka akan dilakukan tindakan operasi untuk membuat saluran baru yang akan memudahkan cairan mata keluar dari mata.
Selasa, 02 Februari 2010
Sejarah Kacamata
Penemuan teknologi kacamata berhubungan sangat erat dengan perkembangan kaca pembesar.
Sejarah tertua dimiliki oleh masyarakat di kota kuno Niniwe. Mereka telah mengenal “kaca mata”, yang sebenarnya lebih berfungsi sebagai kaca pembesar dengan materi lensa bukan dari kaca melainkan kristal. Bangsa Yunani kuno pun mempunyai kaca pembesar berujud bola kaca berisi air. Baru pada abad XII, hampir secara bersamaan kaca pembesar dari kuarsa yang dipasang pada bingkai muncul di masyarakat Cina dan Eropa.
Melihat manfaat kaca pembesar, maka tahun 1268 Roger Bacon, filsuf, ilmuan dan pembaharu pendidikan berkebangsan Inggris, berpendapat perlunya lensa sebagai peralatan optik. Namun tidak semua orang mau menempatkan Bacon sebagai orang pertama pencetus lahirnya kaca mata. Dengan bukti-bukti di tangan, ada yang berpendapat kacamata kemungkinan besar lahir di Italia pada ± tahun 1286. Sedangkan mengenai siapa penemunya pun muncul dua versi, apakah Alessandro di Spina dari Florence ataukah Florentine Salvina Armato.
Dalam waktu singakt, pada tahun 1300-an kacamata mulai di produksi dengna pusat pembuatan di Venesia. Tapi kacamata saat itu belum seperti sekarang. Kualitas lensanya sederhana, pemakaiannya juga merepotkan. Alat baca yang biasa dipakai para rahib dengan gangguan rabun dekat itu hanya terdiri atas dua lensa yang disambung, tanpa tangkai. Setelah menempelkan sambungan di batang hidung, sang pemakai harus terus menerus memeganginya. Meski lambat laun sambungannya makin kuat, kacamata tersebut tetap dianggap berbahaya.
Berbagai macam percobaan dilakukan untuk menemukan cara terbaik dan teraman mengenakan kacamata. Ada yang memasang lempengan logam panjang yang dipasang mulai dari batang hidung hingga kebagian tengah kepala lalu turun ke bagian leher. Karena pemasangan yang rumit dan tidak praktis, kacamata itu pun tidak diminati
Model lain adalah dengan rantai kecil yang dipasang pada kedua sisi kacamata. Kemudian rantai ini diikatkan di bagian belakang kepala, layaknya kacamata khusus bagi perenang atau pengendara sepeda motor. Ada lagi yang mengaitkan kacamata pada topi. Ini pun merepotkan, bahkan mengganggu, terutama saat harus membaca di dalam ruangan atau membuka topi untuk memberi salam.
Akhirnya, ada orang yang cukup kreatif dengan memasang tangkai, sehingga kacamata dapat “berpegangan” pada telinga.
Akhir abad XIV ketika kacamata mulai umum digunakan dan dianggap sebagai benda berharga, alat baca itu sering muncul sebagai aksesori subjek dalam lukisan. Salah satunya adalah lukisan Paus Leo X yang dibuat oleh Raphael tahun 1517.
Perkembangan selanjutnya adalah saat berhasil ditemukannya kacamata bifokus, yang memiliki sekaligus lensa cembung dan lensa cekung dalam satu bingkai. Tahun 1784 kacamata bifokus pertama di dunia dibuat oleh Benjamin Franklin – politikus, penulis, sekaligus ilmuwan Amerika. Namun alat optik yang bisa membuatnya nyaman saat melakukan perjalanan, karena selain dapat menikmati pemandangan alam juga sekaligus membaca buku-buku kegemarannya, masih sederhana bentuknya. Setelah berhasil memisahkan kaca cembung dan cekung, ia memotong secara horizontal masing-masing lensa stersebut dibagian tangan. Kemudian dengan dijepit oleh bingkai, potongan lensa cembung ditumpankan di atas potongan lensa cembung.
Hingga tahun 1884 masih juga dihasilkan lensa bifokus yang dibuat dari potongan-potongan, meski sudah berperekat. Barulah pada tahun 1908 dan 1910 dikenal lensa cembung cekung yang benar-benar menyatu dalam satu lensa.
Materi lensa pun turut berkembang, yang mula-mula dari kuarsa, selanjutnya dibuatlah lensa kaca. Beberapa dekade terakhir, pilihan lensa pun makin beragam saat diperkenalkan lensa plastik. Tahun 1888 di Prancis diproduksi lensa kontak pertama sebagai alat kesehatan, karena gangguan pandangan si penderita tidak mungkin lagi dibantu dengan kaca mata biasa. Namun lensa itu hanya dipakai beberapa orang, itu pun terpaksa. Saat dipasang lensa kontak yang terbuat dari kaca tersebut akan menutupi seluruh bagian depan mata. Untunglah, pada 1938 ditemukan lensa kontak plastik. Satu dekade kemudian, mulai diperkenalkan lensa kontak yang hanya menutupi kornea.
Senin, 01 Februari 2010
5 Tips Hindari Mata Lelah di Depan Monitor
Beberapa dari kita tentu memiliki kebiasaan untuk bekerja berlama-lama di depan monitor PC, entah untuk bekerja atau melakukan hal lain seperti bermain game dan browsing. Alhasil efek mata lelah dan kepala pening pun tak dapat dihindari.
Walau banyak yang menganggap fakta ini tidak sepenuhnya benar, namun kenyataannya hal ini tetap mempengaruhi kesehatan mata kita. Efeknya terkadang kita sedikit kesulitan untuk memfokuskan objek pandang, dan sebagainya. Hal ini tentunya diakibatkan pancaran radiasi monitor yang terlalu lama saat kita bekerja.
Seperti dikutip detikINET dari softpedia, Senin (14/9/2009) berikut ini adalah beberapa tips menghindari mata lelah, saat berada di depan monitor:
1. Jaga jarak pandang dari monitor.
Berada terlalu dekat dengan monitor memang sedikit membahayakan bagi mata kita. Seharusnya kita menjaga jarak pandang ke monitor kita dengan baik. Jarak yang disarankan adalah sekitar 20-40 inchi (50-100cm) dari mata.
Jika kita masih kesulitan membaca padahal monitor sudah berada pada jarak 20 inchi, cobalah untuk memperbesar font kita hingga kita merasa nyaman.
2. Singkirkan CRT, Beralih ke LCD
Monitor tabung (CRT) memang memberi efek yang lebih buruk dibanding LCD, selain energi yang dibutuhkan juga lebih besar. Cobalah mengganti monitor CRT kita dengan LCD.
Namun harga monitor LCD memang lebih mahal dibanding CRT. Bagi kita yang masih menyeyangi monitor CRT, ada baiknya kita membeli filter anti-radiasi. ini adalah solusi untuk mengurangi rasa nyeri mata akibat duduk berlama-lama di depan monitor, namun dengan harga yang murah.
3. Atur monitor setting
Beberapa monitor yang ada sekarang banyak menyediakan pre-set display mode, untuk memudahkan pengguna mengganti setting layar mereka. Pre-set setting tersebut memberi level brightnes yang berbeda, untuk menyesuaikan kondisi penggunaan monitor. Adakalanya manfaatkan hal tersebut.
Misal settingan seperti, ‘text’ atau ‘internet’ akan terasa lebih sejuk di mata, saat kita gunakan untuk mengetik ataupun browsing. Setingan ‘game’ atau ‘movie’ akan terlihat lebih terang saat digunakan.
4. Gunakan kacamata anti radiasi
Walau hal ini membutuhkan biaya yang relatif lebih mahal, namun ada baiknya saat memiliki cukup uang kita membeli kacamata anti-radiasi. Selain bisa dibawa kemanapun kita bekerja, kacamata ini tak hanya berguna saat kita bekerja di depan monitor, namuna juga melindungi mata dari cahaya lampu mobil, radiasi TV, dan sebagainya.
Faktanya lapisan anti-radiasi pada kacamata tersebut, sangat berguna bagi mata kita. Karena lapisan tersebut secara otomatis mengurangi efek nyeri di mata akibat radiasi cahaya berlebih.
5. Mengistirahatkan mata sejenak, secara berkala
Cara termudah menghindari mata lelah akibat radiasi monitor adalah mengistirahatkannya secara berkala. Cobalah untuk mengistirahatkan mata sekitar 5 menit tiap jamnya. Kita dapat menggunakan waktu 5 menit tersebut untuk berjalan-jalan, melihat pemandangan, mencuci muka dan sebagainya. Yang penting menjauh dari monitor.
sumber: detikinet
Merawat Kacamata
Merawat kacamata memang sangat mudah, meskipun begitu tetap saja banyak pengguna kacamata yang mengeluh tentang kondisi kacamatanya. Kalau tidak lensanya yang tergores, pasti warna lensanya yang memudar.
Nah, agar kondisi ini tidak terjadi pada kacamata Anda, semoga tip berikut ini bisa membantu:
1. Agar setelan kacamata tidak berubah, usahakan agar ketika akan memakai atau melepaskan kacamata, peganglah kedua belah gagangnya.
2. Letakkan kacamata dalam posisi terbuka jika tidak sedang digunakan.
3. Bersihkan selalu kacamata setelah Anda beraktivitas. Terutama jika Anda usai berolahraga atau beraktivitas lain yang mengeluarkan keringat.
4. Anda ingin mencuci lensanyanya? Gunakan air sabun cuci tangan dan bilas dengan air bersih. kemudian keringkan kacamata dengan tisu yang halus.
5. Hindari membersihkan lensa dalam keadaan kering. Hal ini untuk menghindari lecet atau goresan pada lapisan anti refleksi dan permukaan lensa.
6. Simpanlah kacamata dengan memasukkan kacamata pada kotak kacamata. Usahakan agar tidak menaruh kacamata di dalam saku ataupun tas tanpa perlindungan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Nah, agar kondisi ini tidak terjadi pada kacamata Anda, semoga tip berikut ini bisa membantu:
1. Agar setelan kacamata tidak berubah, usahakan agar ketika akan memakai atau melepaskan kacamata, peganglah kedua belah gagangnya.
2. Letakkan kacamata dalam posisi terbuka jika tidak sedang digunakan.
3. Bersihkan selalu kacamata setelah Anda beraktivitas. Terutama jika Anda usai berolahraga atau beraktivitas lain yang mengeluarkan keringat.
4. Anda ingin mencuci lensanyanya? Gunakan air sabun cuci tangan dan bilas dengan air bersih. kemudian keringkan kacamata dengan tisu yang halus.
5. Hindari membersihkan lensa dalam keadaan kering. Hal ini untuk menghindari lecet atau goresan pada lapisan anti refleksi dan permukaan lensa.
6. Simpanlah kacamata dengan memasukkan kacamata pada kotak kacamata. Usahakan agar tidak menaruh kacamata di dalam saku ataupun tas tanpa perlindungan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Langganan:
Postingan (Atom)