Senin, 01 Februari 2010

5 Tips Hindari Mata Lelah di Depan Monitor


Beberapa dari kita tentu memiliki kebiasaan untuk bekerja berlama-lama di depan monitor PC, entah untuk bekerja atau melakukan hal lain seperti bermain game dan browsing. Alhasil efek mata lelah dan kepala pening pun tak dapat dihindari.

Walau banyak yang menganggap fakta ini tidak sepenuhnya benar, namun kenyataannya hal ini tetap mempengaruhi kesehatan mata kita. Efeknya terkadang kita sedikit kesulitan untuk memfokuskan objek pandang, dan sebagainya. Hal ini tentunya diakibatkan pancaran radiasi monitor yang terlalu lama saat kita bekerja.

Seperti dikutip detikINET dari softpedia, Senin (14/9/2009) berikut ini adalah beberapa tips menghindari mata lelah, saat berada di depan monitor:

1. Jaga jarak pandang dari monitor.
Berada terlalu dekat dengan monitor memang sedikit membahayakan bagi mata kita. Seharusnya kita menjaga jarak pandang ke monitor kita dengan baik. Jarak yang disarankan adalah sekitar 20-40 inchi (50-100cm) dari mata.

Jika kita masih kesulitan membaca padahal monitor sudah berada pada jarak 20 inchi, cobalah untuk memperbesar font kita hingga kita merasa nyaman.

2. Singkirkan CRT, Beralih ke LCD
Monitor tabung (CRT) memang memberi efek yang lebih buruk dibanding LCD, selain energi yang dibutuhkan juga lebih besar. Cobalah mengganti monitor CRT kita dengan LCD.

Namun harga monitor LCD memang lebih mahal dibanding CRT. Bagi kita yang masih menyeyangi monitor CRT, ada baiknya kita membeli filter anti-radiasi. ini adalah solusi untuk mengurangi rasa nyeri mata akibat duduk berlama-lama di depan monitor, namun dengan harga yang murah.

3. Atur monitor setting
Beberapa monitor yang ada sekarang banyak menyediakan pre-set display mode, untuk memudahkan pengguna mengganti setting layar mereka. Pre-set setting tersebut memberi level brightnes yang berbeda, untuk menyesuaikan kondisi penggunaan monitor. Adakalanya manfaatkan hal tersebut.

Misal settingan seperti, ‘text’ atau ‘internet’ akan terasa lebih sejuk di mata, saat kita gunakan untuk mengetik ataupun browsing. Setingan ‘game’ atau ‘movie’ akan terlihat lebih terang saat digunakan.

4. Gunakan kacamata anti radiasi
Walau hal ini membutuhkan biaya yang relatif lebih mahal, namun ada baiknya saat memiliki cukup uang kita membeli kacamata anti-radiasi. Selain bisa dibawa kemanapun kita bekerja, kacamata ini tak hanya berguna saat kita bekerja di depan monitor, namuna juga melindungi mata dari cahaya lampu mobil, radiasi TV, dan sebagainya.

Faktanya lapisan anti-radiasi pada kacamata tersebut, sangat berguna bagi mata kita. Karena lapisan tersebut secara otomatis mengurangi efek nyeri di mata akibat radiasi cahaya berlebih.

5. Mengistirahatkan mata sejenak, secara berkala
Cara termudah menghindari mata lelah akibat radiasi monitor adalah mengistirahatkannya secara berkala. Cobalah untuk mengistirahatkan mata sekitar 5 menit tiap jamnya. Kita dapat menggunakan waktu 5 menit tersebut untuk berjalan-jalan, melihat pemandangan, mencuci muka dan sebagainya. Yang penting menjauh dari monitor.

sumber: detikinet

Merawat Kacamata

Merawat kacamata memang sangat mudah, meskipun begitu tetap saja banyak pengguna kacamata yang mengeluh tentang kondisi kacamatanya. Kalau tidak lensanya yang tergores, pasti warna lensanya yang memudar.
Nah, agar kondisi ini tidak terjadi pada kacamata Anda, semoga tip berikut ini bisa membantu:
1. Agar setelan kacamata tidak berubah, usahakan agar ketika akan memakai atau melepaskan kacamata, peganglah kedua belah gagangnya.
2. Letakkan kacamata dalam posisi terbuka jika tidak sedang digunakan.
3. Bersihkan selalu kacamata setelah Anda beraktivitas. Terutama jika Anda usai berolahraga atau beraktivitas lain yang mengeluarkan keringat.
4. Anda ingin mencuci lensanyanya? Gunakan air sabun cuci tangan dan bilas dengan air bersih. kemudian keringkan kacamata dengan tisu yang halus.
5. Hindari membersihkan lensa dalam keadaan kering. Hal ini untuk menghindari lecet atau goresan pada lapisan anti refleksi dan permukaan lensa.
6. Simpanlah kacamata dengan memasukkan kacamata pada kotak kacamata. Usahakan agar tidak menaruh kacamata di dalam saku ataupun tas tanpa perlindungan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Sabtu, 23 Januari 2010

Dandan ala Kacamata



kacamata.jpgKacamata tak seharusnya membuat Anda ragu untuk berdandan. Simak tip berikut ini, dan mata Anda pun tetap ‘berbicara’.

* Sediakan waktu yang cukup untuk mempertegas alis. Usahakan agar alis mata tidak ‘tenggelam’ di balik bingkai kacamata.
* Bila bingkai kacamata sudah berwarna cerah, seperti merah, hijau, atau biru, fokuskan riasan pada lipstik.
* Jenis lensa tertentu sering kali membuat mata berkesan lebih kecil. Kenakan eyeliner agar mata terlihat lebih besar. Sesekali, cobalah mengenakan bulu mata palsu (curl eyelashes).
* Jangan pernah membeli kacamata secara terburu-buru, langsung saat pulang dari dokter mata. Luangkan waktu yang cukup untuk memilih dan mencoba berbagai jenis kacamata, sebelum membelinya.

dari femina online

Normalkah Mata Anda ?

Surabaya, eHealth. Orang tua selalu bilang makan wortel supaya mata sehat, ada juga yang bilang makan banyak wortel setiap hari supaya terhindar dari minus. Beberapa beranggapan bahwa makan atau minum jus wortel dapat menormalkan mata yang minus. Benarkah semua anggapan itu? Lalu bagaimanakah menjaga kesehatan mata kita? Berikut tips sederhananya.

Secara umum fungsi mata adalah sebagai indera penglihatan yang menerima rangsangan cahaya pada retina dengan perantaraan serabut-serabut Nervus Optikus, menghantarkan rangsangan ini ke pusat penglihatan pada otak untuk ditafsirkan.

Bukan rahasia lagi memang vitamin A merupakan faktor penting bagi keadaan mata kita. Seperti yang selalu dianjurkan orang tua kita untuk banyak mengkonsumsi wortel yang terkenal dengan kandungan vitamin A-nya. Karena kekurangan vitamin A dapat menimbulkan beragam gangguan mata, salah satunya rabun senja. “Vitamin A memberikan energi dan menjamin regenerasi sel lebih baik,” terang dr. Ria Sylvia Sp.M, dokter spesialis mata dari RS Mata Undaan saat ditemui Tim eHealth di sela-sela kesibukannya.

Namun, dr. Ria - sapaan akrab dr. Ria Sylivia - menjelaskan bahwa vitamin A bukanlah jawaban bagi penderita rabun jauh (minus) atau rabun dekat (plus) untuk dapat sembuh, seperti mitos yang banyak tersebar di masyarakat. Kekurangan Vitamin A juga bukan penyebab timbulnya kelainan kemampuan melihat tersebut, yakni rabun jauh dan rabun dekat. “Dulu pernah ada kejadian besar bahwa banyak orang mengalami rabun jauh karena kurang konsumsi vitamin A, lalu setelah mereka mengkonsumsi makanan yang mengandung vitamin A mata mereka berangsur-angsur sembuh,” tutur dokter lulusan Universitas Airlangga ini. “Maka dari itu stigmanya, kalau penglihatan mulai tidak jelas, maka orang langsung identik pada wortel,” lanjutnya dengan senyum.

Untuk kelainan rabun dekat atau pun jauh, diakibatkan karena kelainan anatomi mata, atau pada genetik. Ia kemudian menjelaskan bahwa saat ini permainan untuk anak-anak yang beredar adalah permainan yang banyak memiliki detail kecil-kecil yang menuntut akomodasi mata lebih, seperti contohnya komputer yang memiliki banyak detail tulisan, papan tulis putih yang terkadang memiliki tulisan spidol terlalu tipis.

Alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga ini melanjutkan bahwa jika dibedakan dengan permainan anak-anak zaman dahulu yang mayoritas outdoor dan terbuat dari kayu yang memiliki ukuran besar maka tidak terlalu membutuhkan akomodasi mata yang berlebihan. Karena jika akomodasi mata berlebih, otot cepat capek dan akhirnya mengeluh pusing.

Ia menghimbau, terutama bagi para orang tua yang memiliki anak masih umur anak sekolah, untuk lebih sadar dan waspada dengan kebiasaan anak yang tidak biasa. Seperti contohnya:

1. Nonton televisi terlalu dekat
2. Posisi anak saat melihat, pertama-tama melihat tegak kemudian memiringkan kepala terlalu ke kiri atau ke kanan, atau terlalu menunduk dan juga menengadah
3. Prestasi menurun

Bisa jadi beberapa ciri tersebut merupakan ciri-ciri mata anak Anda tidak normal, maka dokter ini menghimbau kepada para orang tua untuk memeriksakan kondisi mata anak kepada dokter mata. “Kalau anak-anak kan tidak terlalu dapat mengeluhkan keadaannya dibandingkan orang dewasa, maka orang tua harus lebih aware,” tutur dr. Ria.

Sedangkan fungsi mata sendiri menurun dengan sendirinya di umur 40 tahun ke atas dikarenakan proses degenerasi. “Jadi sebenarnya ya gunakan kacamata saja jika memang kegiatannya menuntut kita untuk melihat detail, kacamata itu kebutuhan, disesuaikan saja dengan keadaan,” jelas ibu tiga orang anak ini. Ia mencontohkan bahwa lanjut usia pun umumnya saat ini melahap koran setiap pagi dan menuntut akomodasi mata lebih sehingga memerlukan bantuan kacamata untuk melihat lebih jelas.

Ketika ditanya bagaimana cara untuk menjaga kesehatan mata, ia kemudian menjelaskan bahwa mata yang sehat secara fisik belum tentu sehat secara fungsi. “Orang minus itu kan matanya secara fisik baik-baik saja, tetapi fungsinya yang kurang,” jelasnya. Sehingga jika untuk menjaga mata sehat secara fisik maka:

1. Jaga kebersihan mata, seperti contohnya membersihkan kotoran mata yang kerap timbul di pagi hari. Kotoran mata ini merupakan air mata yang mengering.
2. Bagi Anda yang menggunakan contact lens, jaga kebersihannya untuk menghindari iritasi
3. Hindari trauma pada mata, seperti contohnya hindari tempat yang terlalu berdebu atau gunakan pelindung mata jika pergi ke tempat yang berdebu.
4. Jaga nutrisi atau asupan makanan sehingga dapat menjamin regenerasi sel dengan baik.
5. Jangan lupa untuk melakukan screening secara rutin, untuk anak-anak selama 6 bulan sekali, sedangkan untuk usia senja minimal memeriksakan keadaan mata 1 tahun-2 tahun sekali.

Selasa, 16 Desember 2008

"Softlens", untuk Siapa Saja?

Kompas.com, Selasa, 16 Desember 2008 | 11:52 WIB

SELAIN kacamata, saat ini banyak juga tersedia softlens sebagai alat bantu penglihatan. Bentuknya yang tipis menempel di bola mata, hingga disebut juga contact lens, terlihat lebih praktis daripada kacamata biasa. Namun, tak semua pengguna kacamata bisa berpindah dengan mudah ke media ini karena softlens sebenarnya hanya cocok untuk mereka yang

- Ukuran minus matanya sudah banyak (lebih dari minus 4) sehingga kalau memakai kacamata akan terlihat tebal dan terasa berat.

- Ukuran minus mata kanan-kirinya sangat jauh bedanya sehingga kalau memakai kacamata biasa tidak nyaman.

- Banyak beraktivitas di luar ruang yang merasa terganggu kalau memakai kacamata, termasuk juga mereka yang banyak melakukan aktivitas olahraga.

- Kesehatan matanya dinyatakan baik oleh dokter, misalnya kondisi bola matanya tidak mudah teriritasi dan produksi air matanya cukup.

- Membutuhkan estetika penampilan. Ketika seseorang akan menghadiri pesta, supaya penampilannya tidak “terganggu” oleh kacamata, ia bisa beralih sementara ke softlens. Begitu juga mereka yang membutuhkan variasi penampilan karena softlens sekarang berwarna-warni.