Kamis, 11 Februari 2010

Lensa Kacamata


Kacamata yang banyak kita jumpai di toko kacamata hampir semua masih berupa frame atau rangkanya saja, jadi belum ada lensa atau ukurannya, karena harus di sesuaikan dengan resep kacamata dari hasil pengukuran refraksi oleh RO atau Dokter mata.
Nah untuk lensanya perlu di perhatikan tentang berbagai hal berikut
LENSA KACAMATA YANG BAIK, Mempunyai 3 unsur mendasar :
1. Hasil ketajaman penglihatan
Dibutuhkan : bahan, design dan pelapisan lensa yang baik
2. Segi Kosmetis
Lensa terlihat tipis dan jernih
3. Kenyamanan Pemakai
Lensa ringan dan tidak ada distorsi
Untuk mencapai 3 unsur tesebut, maka lensa dapat dilihat dalam 2 hal, yaitu :
Parameter Optis, meliputi :
a. Index Bias ( n )
Merupakan perbandingan antara kecepatan cahaya diruang hampa dengan kecepatan cahaya pada media tertentu. N = C/ V. Jika cahaya datang melalui 2 media yang berbeda index biasnya, maka akan terjadi PEMBIASAN / REFRAKSI, dan sebagian kecil akan dipantulkan. Makin besar perbedaan index bias antara kedua media, makin besar sudut refleksinya dan persentasi cahaya yang dipantulkan. Index bias berbanding terbalik dengan tebal tengah lensa. Jadi makin tinggi index bias suatu lensa, maka makin tipis lensa tersebut dapat dibuat.
b. Daya Dispersif
Bahan optis yang membiaskan warna ungu sampai merah dengan sudut – sudut yang banyak berbeda, disebut bahan yang mempunyai KEKUATAN DISPERSIF BESAR NILAI ABBE KECIL . Akibat yang dihasilkan dari penguraian warna cahaya tersebut adalah adanya ABERASI WARNA., yang berpengaruh terhadap ketajaman OBYEK.
ABERASI WARNA ADALAH FUNGSI TERBALIK DARI NILAI ABBE.
CATATAN :
Lensa yang baik harus mempunyai nilai abbe yang besar
Bahan optis,nilai abbe > angka 50 adalah baik
Bahan optis,nilai abbe angka 40 – 50 adalah cukup
Bahan optis,nilai abbe < angka 40 adalah kurang baik
c. Kejernihan
Bahan lensa harus jernih dan tidak berwarna, seperti krystal atau air murni. Standart yang dipakai untuk menentukan kejernihan secara international adalah HAZE VALUE ( HARGA KABUT ).
Haze adalah partikel – partikel yang kecil, bisa saja kotoran, debu, gelembung udara atau pigment untuk menyerap cahaya ultra violet, yang sengaja dicampurkan didalam bahan lensa.
Partikel – partikel tersebut dianggap menghambat cahaya, jika tersebar dengan sudut lebih besar dari 2.5 derajat. BAHAN YANG BAIK, HAZE VALUE LEBIH RENDAH DARI 1%
d. Warna Lensa
Sebagai patokan warna lensa yang baik / tidak baik, untuk penilaiannya dipakai standart international, yaitu : YELLOWNESS INDEX ( YI ).
Derajat kekuningan didasarkan pada deviasi dari putihnya warna air kearah kuning, dengan perhitungan panjang gelombang 570 – 580 nm.
Jika YI = 0 , artinya sempurna
Jika YI > 0 , berarti kuning ( dipengaruhi index bias )
Jika YI < 0 , berarti warna lensa kebiru – biruan
Hampir semua lensa plastik kalau terkena sinar matahari terus menerus atau disimpan lama akan berubah warnanya menjadi KUNING.

Parameter Fisis, meliputi :
a. Berat Jenis
Merupakan besaran yang akan menentukan berat suatu lensa. Semakin rendah berat jenis suatu bahan lensa, semakin ringan beratnya.
b. Bahan Lensa Harus Kuat dan Ringan
Maksudnya adalah kuat terhadap benturan, tidak mudah pecah, sehingga aman bagi pemakai, sedangkan ringan tujuannya untuk kenyaman pemakai. Saat mau memilih lensa ada alternatif Kaca/Glass atau plastik? Semua ada plus minusnya, untuk itu berikut keuntungan dan kerugiannya
Keuntungan lensa plastik dibanding lensa gelas :
• 40 % lebih ringan
• Tidak mudah pecah, sehingga aman dipakai
• Dapat diberi warna
• Tidak mudah berembun
• Tersedia diameter lebih besar untuk kacamata yang besar
• Tersedia lensa Aspheris untuk power plus tinggi, ringan dan tipis.

Kerugian lensa plastik dibanding lensa gelas :
• Karena material tidak sekeras gelas, maka resiko tergores lebih besar kemungkinannya
• Dengan perbandingan perbedaan indek bias, maka lensa plastik masih lebih tebal dibandingkan dengan lensa gelas ( Power sama ).
Indek bias lensa gelas standart yang dipakai adalah CROWN GLASS ( 1.523 )
Indek bias sesuai bahan :
1. Barium Glass ……………………………… n = 1.600
2. High Lite ( Scoot ) …………………… n = 1.701
3. Ultra Index ………………………………. n = 1.806
Indek bias lensa plastik standart yang dipakai adalah CR 39 ( 1.4 dan 1.5 )
Indek bias sesuai bahan :
1. Polycarbonate ………………………….. n = 1.586
2. Hyper Index ………………. n = 1.610
3. Super HI Index ……………………… n = 1.67
Dan ada lensa baru yang mempunyai index yang lebih tinggi dari di atas, sehingga lensa bisa di buat lebih tipis.
Semenjak bahan polycarbonate dilepas ke pasaran untuk aplikasi lensa opthalmik pasca tahun 1970-an, sambutannya begitu menggembirakan. Berkat daya tahan terhadap benturan dan radiasi ultra-violetnya, bahan ini menjadi standar pembuatan lensa opthalmik untuk tujuan keselamatan, keamanan dan kacamata anak-anak.
Namun ‘tak ada gading yang tak retak’, seiring waktu berjalan ternyata lensa ini pun mempunyai sejumlah kelemahan, diantaranya : aberasi kromatisnya cukup besar karena abbe value-nya kecil, muncul retak-retak di sekitar lubang lensa (seperti sarang laba-laba) pada saat edging untuk frame rimless/bor , mudah rusak oleh cairan kimia seperti aseton, dan lain-lain. Tentu saja hal ini mengurangi kualitas optik dan penampilan lensa polycarb secara keseluruhan.
Sampai akhirnya di tahun 2001, kembali sebuah perusahaan raksasa pembuat lensa opthalmik ,PPG Industries, memanfaatkan penemuan monomer terbaru yang bernama Trivex untuk memenuhi kebutuhan pengguna kacamata selain polycarb. Dinamakan Trivex mengingat ada 3 fitur unggulan dari bahan ini yaitu keunggulan kualitas optikalnya, super-ringan dan super-kuat di kelasnya.
Lalu apa perbedaan antara lensa Polycarb dan Trivex? Agar lebih mudah dan jelas, mari kita perhatikan tabel perbandingan kedua lensa tersebut berdasarkan parameter lensa opthalmik di bawah ini :
POLYCARBONATE TRIVEX
Monomer Urethane Urethane-based pre-polymer
Proses pembuatan Thermoplastic Kombinasi thermoset-plastic
Indeks bias 1.589 1.53
ABBE value 29 – 30 43 – 45
Tensile strength/daya regang 44.9 kgf 61.2 kgf
Density/bobot lensa di udara 1.20 g/cm3 1.11 g/cm3
Transmisi cahaya 90.1% 91.4%
Daya tahan thd cairan kimia (aseton) Sensitif Tidak mudah terpengaruh
Drop ball test/impact strength 18x pecah 18x retak
UV cutoff 385 nm 380 nm


Bahan lensa Trivex dipasarkan dengan nama Phoenix dan Trilogy. Phoenix adalah merek dagang yang dikeluarkan oleh Hoya Lens, sedangkan Trilogy oleh Younger Optic.
Singkat kata, kedua bahan ini, yaitu polycarbonate dan trivex, adalah pilihan terbaik bagi pengguna kacamata yang sadar akan fungsi keselamatan selain kosmetik serta kacamata koreksi. Prioritas pilihan tentu tergantung dari kebutuhan pemakainya.
Di tulis asli oleh sdr. Anggoro (dari berbagai sumber)

1 komentar:

Unknown mengatakan...

Sdr.Anggoro...Anggoro Digdo kah?